Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek. Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya. Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu, Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi.

Mengutip pernyataan Forsdale (1981), pengertian komunikasi adalah merupakan proses pengiriman stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk merubah tingkah laku orang lain. Bisa kita bayangkan berorganisasi tanpa adanya komunikasi pasti hasilnya nihil sama artinya dengan Actions without words are confusing ! tanpa mengetahui apa tujuan yang jelas. Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi.

Contoh kecil saja, apabila melakukan rapat atasan mengirimkan informasi pada suatu bawahannya dan si bawahan menginformasikan kepada seluruh anggota untuk datang ke suatu pertemuan rapat dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan, Tetapi apabila si atasan terlambat datang tanpa memberi kabar yang jelas maka dari sini mulailah kesalahpahaman dan ambiguilitas yang terjadi. Dimulai dari hal-hal kecil yang berpotensi membuat kesalahan komunikasi, suatu tujuan organisasi akan terhambat. hambatan yang memicu terjadinya kesalahan komunikasi berawal dari pembawaan individual masing-masing atau mereka para pelaku organisasi itu sendiri. Yang paling nyata adalah sifat dan kebutuhan suatu individu itu sendiri, biasanya berupa emosi, rasa tertutup, atau rasa ingin dihormati. Untuk itu sikap jujur dan transparan dalam berorganisasi patut dijunjung tinggi dalam kehidupan berorganisasi, karena kerja tim sangat berpenguruh.

Proses Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Pengambilan keputusan artinya menentukan suatu jalan keluar dari suatu permasalahan dengan kata lain menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi itu.

Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di suatu organisasi, keputusannya terdiri dari :

  • Keputusan strategis, yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
  • Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah. 
  • Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.

Proses pengambilan keputusan dalam berorganisasi dibagi menjadi 4 metode yaitu:

  1. Authority rule without discussion (kewenangan tanpa diskusi).
  2. Expert Opinion (pendapat ahli).
  3. Authority Rule After Discussion (Kewenangan setelah diskusi).
  4. Consensus (Kesepakatan).

Elemen - elemen yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan adalah orang yang berperan penting dalam sebuah organisasi ini sesuai dengan metode Authority Rule Without discussion dengan Expert Opinion.

Pada contoh kasus yang terjadi di DPR sekarang ini masih simpang siur mengenai kenaikan tarif listrik sebesar 10% yang diputuskan secara sepihak oleh DPR dan karena itu bisa mengakibatkan kerugian bagi pihak konsumen karena tidak adanya sosialisasi pemerintah dengan rakyat.

Konflik Dalam Organisasi

              Konflik berasal dari kata kerja Latin "configere" yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain.

Hal yang menyebabkan terjadinya konflik antara lain :
* Tidak bisa menerima pendapat/ bertentangan
* Sikap egois atau mau menang sendiri
* Perbedaan prinsip
* Dll

Konflik tersebut terdiri dari tiga macam yang berasal dari segi pihak, yaitu :
* Konflik individu dengan individu
* Konflik individu dengan kelompok
* Konflik kelompok dengan kelompok

           Dengan adanya konflik organisasi ini tidak jauh juga dari sesuatu hal yang berkaitan dengan konflik antar organisasi, tetapi di setiap konflik tersebut dapat di selesaikan secara musyawarah antar anggotanya sehingga kemungkinan perpecahan dari organisasi tersebut bisa di hindari. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan. Sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik dapat merugikan kepentingan organisasi.

Rizka Hasmulyawan
16110104
2 KA 20